Kedua untuk eksistensi diri bagiku gak harus jadi wanita karir kok. Aku gak merasa sayang dengan gelar sarjana, kemudian jadi ibu yang di rumah saja. Karena aku merasa kesarjanaan itu bukan tiket yang sengaja dibeli tuk jadi pekerja kantoran. Melainkan bekal tuk menjalani hidup sesuai pilihan.
Jakartakebanjiran di Bogor angin ngamuk. Kata-kata Bijak 1 sd 10 dari 548. 36 Kata Mutiara Islami Tentang Keluarga dan Rumah Tangga. Kata-kata bijak rumah tangga ini bisa jadi pedoman agar bisa awet hingga takdir memisahkan. Meski hanya sebuah kata kata ia tidak boleh dianggap remeh. Silahkan kunjungi postingan Kata Kata Mutiara Dalam
Kalaudia udah sayang sama teteh, insyallah sayang sama keluarga juga. Dan 1 lagi, dia mau tanggungjawab. Komitmen nikah, entah teteh mau jadi ibu rumah tangga atau kerja ke depannya, kalau semisal calon suaminya gak ngebolehin kerja ya gak apa-apa, asal dia tanggungjawab buat nafkahin keluarga teteh ke depannya."
Pemiliksifat ini lebih suka orang yang menyadari kelemahannya karena kebanyakan dimiliki oleh kaum wanita khususnya ibu rumah tangga dengan SES C. Kalau dilihat tokoh, kelihatannya Dessy ratna sari masuk katagori figure bijak karena memiliki sifat keibuan dan dalam sinetronpun selalu jadi ibu yang baik - baik saja.
Ataudengan bekerja, status dan pergaulan seorang muslimah akan lebih baik dari pada menjadi ibu rumah tangga saja. Menurut saya, selama muslimah tetap bisa bekerja dan memanage pekerjaan rumah tangga dengan baik tanpa mengurangi hak anak dan suami, itu sah-sah saja. Tapi itu tidak segampang kelihatannya.
KataBijak Ibu Rumah Tangga. Ketawa Berasama Cerita lucu situs humor Indonesia berisi gambar Orang Lucu Dan Kocak, sms lucu, teka-teki lucu, jokes ngakak dan ketawa-ketiwi, gurauan jenaka, guyonan, dagelan, diupdate setiap hari, hiburan dewasa bikin tertawa. Hiburan bisa datang dari mana aja. Bisa dari video, kata kata, sampai kumpulan gambar Orang Lucu Dan Kocak
jadiibu rumah tangga, rupanya tidak sia-sia. carikan solusi. Jadi tidak ada yang merasa diberatkan, ujarnya Meron dengan bijak, ketika membuka rapat gabungan, dengan berbagai perusahaan
sayaini feminis. saya ini sangat ingin mengubah pandangan orang-orang (termasuk orang tua, lebih tepatnya ayah saya) kalau perempuan itu bisa mandiri, sepantar dengan laki-laki, perempuan itu bukan hanya jadi ibu rumah tangga saja, perempuan bisa berkarir sebagaimana laki-laki berkarir dalam bidangnya. at the point, i can make my own decisions
cerita ibu rumah tangga, seputar pengalaman hidup dalam meraih cinta dan keseruan lain dalam berbagi review dan pengalaman produk kecantikan, masakan plus kesehatan Psikologi - Diary Curhat Mamak Rempong Sok Bijak - Shezahome.com
Bukannyasaya tidak setuju atau setuju dengan tulisannya, tapi saya tergelitik akan topik ini secara umum: bagaimana hari ini dunia memandang makna 'partisipasi wanita dalam dunia kerja'. Saya, sih, dalam pengertian umum, bisa disebut sebagai wanita pekerja. Jadi, topik ini menyetrum saya, bukan karena saya ibu rumah tangga yang ingin protes.
queIv. Ketika menikah dan telah memiliki anak, umumnya seorang wanita akan dihadapkan pada pilihan sulit untuk memilih menjadi seorang wanita karier atau ibu rumah tangga. Kedua pilihan tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang perlu kamu pikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bagi kamu yang mungkin sedang dilanda kegalauan untuk memilih, berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari menjadi seorang ibu rumah tangga yang bisa menjadi bahan pertimbangan kamu. Kelebihan Menjadi Ibu Rumah Tangga 1. Memiliki Lebih Banyak Waktu Bersama Anak Ini adalah salah satu keuntungan paling besar dari menjadi seorang ibu rumah tangga. Selain bisa jadi lebih fokus untuk mengurus rumah tangga, kamu juga jadi memiliki lebih banyak waktu bersama dengan anak dan bisa melihat tumbuh kembangnya. Kamu tidak akan melewatkan momen-momen berharga ketika si kecil mulai bisa berjalan, kata pertama yang berhasil ia ucapkan, atau huruf pertama yang ia tulis ketika anak belajar. Kamu pun bisa memastikan anak mendapatkan asuhan yang baik, dibandingkan jika kamu menitipkannya pada asisten rumah tangga atau pengasuh anak. 2. Memiliki Waktu Lebih Fleksibel Karena tidak perlu pergi bekerja dan tidak memiliki deadline pekerjaan, menjadi seorang ibu rumah tangga membuat kamu jadi mempunyai waktu yang lebih fleksibel. Namun, bukan berarti menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang mudah dan tidak memiliki tanggung jawab. Hanya saja kamu bisa mengatur sendiri waktu yang kamu gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, seperti memasak, mencuci, menyapu, merawat anak, dan lain-lain. Kamu juga tidak perlu pusing membagi waktu antara pekerjaan dan mengurus rumah, seperti yang dilakukan oleh wanita karier. 3. Mengurangi Stres Jika kamu memilih untuk bekerja, maka kamu perlu menyeimbangkan dan membagi waktu antara pekerjaan dan mengurus anak. Jam kerja yang panjang dan beban pekerjaan yang menumpuk bisa membuat kamu merasa lelah dan stres ketika tiba di rumah. Belum lagi sesampainya di rumah kamu masih perlu menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah dan juga harus mengurus anak. Dengan menjadi ibu rumah tangga, kamu jadi bisa mengurangi beban ini serta lebih fokus dalam mendidik dan merawat si buah hati. Kekurangan Menjadi Ibu Rumah Tangga 1. Kurangnya Penghargaan Meskipun menjadi ibu rumah tangga bukanlah hal yang mudah dan sama melelahkannya, namun sayangnya seorang ibu rumah tangga jarang mendapatkan pengakuan bahkan dipandang sebelah mata. Mereka sering kali dianggap hanya bergantung pada penghasilan suami sehingga dipandang tidak melakukan pekerjaan apapun. Hal ini menyebabkan kamu harus memiliki mental yang kuat dan tidak mudah terpengaruh dengan pikiran atau pendapat orang lain. 2. Merasa Kesepian Karena hanya tinggal dan menghabiskan sebagian besar waktu di rumah, kamu mungkin akan merasa kesepian akibat kurangnya interaksi sosial dengan orang lain. Terutama jika sebelumnya kamu terbiasa memiliki lingkungan serta rekan kerja yang membuat kamu nyaman. Ketika berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga, mungkin kamu akan mengalami perasaan sepi dan merindukan waktu yang kamu habiskan bersama dengan teman-teman kantor sebelumnya. 3. Merasa Bosan Selain merasakan kesepian, rutinitas yang sama yang dilakukan setiap harinya juga memungkinkan kamu akan merasa bosan. Kamu mungkin juga akan mengalami kesulitan menemukan waktu untuk diri kamu sendiri karena harus selalu memprioritaskan si kecil yang membutuhkan perhatian kamu setiap saat. Nah, itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dari menjadi seorang ibu rumah tangga yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja. Bagi kamu yang ingin memantapkan hati untuk menjadi seorang ibu rumah tangga, buku Sarjana Ibu Rumah Tangga yang ditulis oleh Rizki Ayu Amaliah akan membantu kamu dalam memahami keiistimewaannya. Menurut penulis, semua hal di dunia ini membutuhkan sebuah pengorbanan, tak terkecuali menjadi ibu rumah tangga. Menjadi seorang ibu rumah tangga berarti kamu akan mengorbankan passion dalam menyalurkan kemampuan dan mengubur cita-cita yang kamu impikan untuk menjalankan tugas seutuhnya sebagai istri dan seorang ibu. Selain akan menunjukkan kepada kamu bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga merupakan pekerjaan istimewa dan bukanlah pilihan yang perlu kamu sesali, buku ini juga akan membantu kamu dalam menjawab serta mengatasi masalah-masalah yang umum terjadi di dalam rumah tangga. Buku ini akan membukakan mata kamu bahwa titel sarjana ibu rumah tangga bukanlah hal yang bisa disepelekan dan dipandang sebelah mata. Kamu bisa mendapatkan buku Sarjana Ibu Rumah Tangga ini dengan mudah di Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. promo diskon
Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 105. Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu diatas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan injak-injaklah pikiran dan kesombongan Republik Jancukers ― Sujiwo Tejo Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia 1962- Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya Kedudukan Perempuan Dalam Islam ― Buya Hamka Seorang ulama, aktivis dan sastrawan Indonesia 1908-1981 Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi ibu. Kalau tuhan tidak menjadikan perhambaan dan perbudakan,tentu tidak akan timbul keinginan hendak mengejar kemerdekaan. Memang kalau tiada kesakitan, orang tidak mempunyai keinginan untuk mengejar itu tidak keterlaluan jika dikatakan bahawa sakit dan pedih adalah tangga menuju kejayaan. ― Buya Hamka Seorang ulama, aktivis dan sastrawan Indonesia 1908-1981 Tuhan telah memasang tangga di hadapan kita, kita harus mendakinya, setahap demi setahap. ― Jalaluddin Rumi Penyair sufi, ahli hukum, sarjana Islam dan teolog dari Persia 1207-1273 Dunia yang hina ini diberikan kepadamu untuk sementara. Tersedia sebuah tangga yang dengannya engkau dapat bercita-cita. ― Jalaluddin Rumi Penyair sufi, ahli hukum, sarjana Islam dan teolog dari Persia 1207-1273 Tidak ada rumah tangga yang tanpa konflik sama sekali. Bahkan meskipun kau memiliki komitmen terhadap pasanganmu, akan masih ada saat-saat ketika di antara kalian ada ketegangan, air mata, pertengkaran, ketidakcocokan, dan ketidaksabaran. Komitmen tidak menghapuskan kodrat manusiawi kita. Itu kabar buruk, tetapi realistik. Mengapa istri harus bisa masak, padahal itu rumah tangga bukan rumah makan. ― Pidi Baiq Penulis, musisi, seniman dari Indonesia 1972- Seolah-olah ibu rumah tangga pekerjaan tanpa perlu pengetahuan, padahal jadi ibu adalah pekerjaan sulit penuh tantangan. ― Felix Siauw Seorang ustadz etnis Tionghoa kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. 1984 - Manajemen adalah keefektifan dalam menaiki tangga kesuksesan; Kepemimpinan menentukan apakah tangga tersebut bersandar pada tembok yang kokoh. Asli Management is efficiency in climbing the ladder of success; leadership determines whether the ladder is leaning against the right wall. ― Stephen Covey Penulis dari Amerika Serikat 1932-2012 Kata-kata tangga-tangga - quotes, kata-kata bijak dan kutipan dengan tangga-tangga yang terbaik dan terkenal 105 ditemukan
- Sampai saat ini, masih banyak perdebatan lebih hebat mana ibu rumah tangga dan perempuan karier. Kedua hal tersebut pilihan dan tidak bisa dibandingkan. Kedudukan ibu rumah tangga tidak bisa direndahkan atau dibandingkan lebih rendah daripada perempuan karier. Ibu rumah tangga yang baik akan menghasilkan keluarga yang harmonis dan mengantarkan anak sebagai pribadi yang sukses. Perempuan karier bisa menopang perekonomian keluarganya dan mencukupi kebutuhan domestik. Semua setara dengan tantangan masing-masing. Tidak ada yang lebih mudah, tidak ada yang lebih mulia. Keduanya sama mulianya, sama sulitnya dan sama menantangnya. Apakah Anda seorang ibu rumah tangga atau perempuan karier, tak perlu dengan pandangan negatif dari sosial. Berikan pandangan positif terhadap kedua pilihan itu. Ini sederet kata bijak bagi ibu hebat di luar sana 1. “Semua ibu itu bekerja, hanya beda ranah saja. Yang satu bekerja di hadapan publik, yang satu bekerja di ranah domestik. Dua-duanya sama-sama bekerja keras, sama-sama produktif, dan sama-sama memiliki tanggung jawab yang besar.” 2. “Diantara ibu yang berada di rumah dan yang bekerja membantu keuangan keluarga, keduanya sama-sama ibu yang mulia. Tidak ada yang lebih unggul dan hebat.” 3. “Tidak masalah apakah kamu ibu yang bekerja atau tinggal di rumah, kamu menyusui bayimu setiap saat. Orang-orang akan tetap memberi kritik atas pilihanmu. Yang terpenting adalah kamu hanya perlu melakukan yang terbaik untuk keluargamu.” 4. "Jangan mencari segala sesuatu terjadi seperti yang kamu inginkan, melainkan berharap bahwa segala sesuatu terjadi sebagaimana mestinya, maka hidup kamu akan mengalir dengan baik." 5. "Dunia membutuhkan wanita yang kuat. Wanita yang akan mengangkat dan membangun orang lain, yang akan mencintai dan dicintai. Wanita yang hidup dengan berani, baik lembut dan ganas. Wanita dengan tekad yang kuat." 6. “Jangan takut untuk bekerja, jangan bekerja kalau takut.”